oleh : Gibran Andika Wibisana
berlari
dia berlari
menghentak darat
menghujam angin
mengisi hela nafas
berlari
dia berlari
mengenal persona baru
terikat dalam rasa
terbawa angan-angan
tanpa banyak tanya
membagi kasih
menghapus memori
berlari
terus berlari
nampak sebuah rambu
“berhenti!”
tak acuh
tergerak kenyamanan
terkekang pengharapan
berlari
terus berlari
“bruk!”
terjatuh
tersentak laku
tersandung luka
menyangkal apa yang dilihat
menolak apa yang didengar
berlari
dia lanjut berlari
kosong
sepi
berbalik
menatap kembali
memori-memori lama
yang dihancurkan
mereka yang datang
mulai beranjak
terbuka wataknya
berlari
dia berlari
lagi, nampak rambu
“jalan terus”
tak bisa berhenti
terjebak
dalam pelarian
Bandung, 19 Mei 2022, 18.30